“Tatanan Normal Baru Menuntut Setiap Orang Tetap Produktif dan Sehat”
Humas BKN, Sistem kerja baru yang 
fleksibel dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) menjadi konsep 
kerja yang tengah banyak digarap di berbagai bidang layanan, baik di 
swasta maupun pemerintahan. Dalam konteks pemerintahan, khususnya bagi 
petugas pelayanan publik yakni Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut 
dapat beradaptasi dengan cara kerja era Tatanan Normal Baru ini.
 
 Dari perspektif swasta, Aloysius Budi 
dari PT Astra mengungkapkan bahwa pengelola SDM harus cepat beradaptasi 
dengan kebutuhan bisnis, tidak hanya sekadar mendengar apa yang 
dibutuhkan, tetapi harus berjalan beriringan. Ia menekankan “trust” 
sebagai rumus pengelolaan SDM menuju tatanan baru, yang dimulai dari 
lini leader untuk memastikan karyawannya produktif, didukung sistem yang
 dibarukan sesuai kebutuhan, dan dibutuhkan maturity (kedewasaan) 
karyawan, termasuk dalam proses pembelajaran adaptasi digital. “Dari 
kacamata masyarakat, saya percaya bahwa Negara akan lebih baik kalau SDM
 birokrasinya bagus. Peran BKN dalam mengelola SDM Aparatur sangat 
vital,” imbuhnya.
Dari perspektif swasta, Aloysius Budi 
dari PT Astra mengungkapkan bahwa pengelola SDM harus cepat beradaptasi 
dengan kebutuhan bisnis, tidak hanya sekadar mendengar apa yang 
dibutuhkan, tetapi harus berjalan beriringan. Ia menekankan “trust” 
sebagai rumus pengelolaan SDM menuju tatanan baru, yang dimulai dari 
lini leader untuk memastikan karyawannya produktif, didukung sistem yang
 dibarukan sesuai kebutuhan, dan dibutuhkan maturity (kedewasaan) 
karyawan, termasuk dalam proses pembelajaran adaptasi digital. “Dari 
kacamata masyarakat, saya percaya bahwa Negara akan lebih baik kalau SDM
 birokrasinya bagus. Peran BKN dalam mengelola SDM Aparatur sangat 
vital,” imbuhnya.
sumber bkn.go.id
Gagasan sistem kerja ASN terbaru ini 
menjadi topik utama yang diangkat ke dalam Webinar HUT ke-72 Badan 
Kepegawaian Negara (BKN) bertajuk “Strategi Implementasi Manajemen ASN 
di Era New Normal” pada Rabu, (24/6/2020) secara daring dan 
live via Youtube dan Facebook BKN. Webinar yang diikuti ASN baik dari 
Instansi Pusat dan Daerah ini melibatkan keynote speaker dari 
sektor pemerintahan maupun swasta, yakni dari Kementerian PANRB yang 
mengangkat perspektif reformasi birokrasi memasuki era new normal, lalu 
PT Astra dan Microsoft Indonesia dari perspektif pihak swasta.

Kepala BKN Bima Haria Wibisana. doc: des
Membuka Webinar, Kepala BKN Bima Haria 
Wibisana mendefinisikan istilah “New Normal” sebagai bentuk adaptasi 
yang menuntut setiap orang tetap produktif dan sehat. Menurutnya seluruh
 SDM di semua sektor, termasuk ASN wajib beradaptasi dengan tren bekerja
 yang fleksibel, efektif, dan tentunya memanfaatkan TI sebagai media 
pendukung. “Adaptasi ASN terhadap sistem digital saat ini berperan 
penting dalam pelayanan publik yang efektif,” terangnya.
Senada dengan Kepala BKN, Plt Deputi SDM
 KemenPANRB, Teguh Widjinarko mengatakan bahwa sistem manajemen ASN saat
 ini harus beriringan dengan tuntutan adaptasi new normal. Menurut Teguh
 ada beberapa aspek manajemen ASN yang perlu disesuaikan dengan 
kebutuhan Instansi Pemerintah, mulai dari sistem pengadaan ASN sampai 
dengan sistem kompensasi ASN.
Mengenai kebutuhan ASN, Kepala BKN pada 
beberapa pertemuan sebelumnya menyampaikan gagasan mereduksi dan 
mengevaluasi kebutuhan pegawai yang dilatarbelakangi kondisi birokrasi 
yang memasuki era serba digital. Bima juga menyarankan agar Instansi 
Pemerintahan bersiap menerapkan Flexible Working Place yang disebutnya 
dengan istilah “Work from Anywhere”. Dimulainya penerapan kombinasi WFH-WFO menurutnya menjadi awal transformasi tren kerja ASN.

Paparan dari Aloysius Budi PT Astra
sumber bkn.go.id
 
 
 
 
