BKPSDM SAHABAT ASN "SAHABAT KAMU DIMANA?"
“ASN itu ibarat mesin dalam organisasi pemerintahan. Kalau satu gigi roda nggak jalan, ya putaran pelayanan bisa tersendat,” ungkap Cahyo
Podcast ini juga menghadirkan Narasumber Desriana Nurul Qudriah, S.E. Penelaah Teknis Kebijakan dari BKPSDM Kabupaten Demak . Dengan memberikan penjelasan tentang pentingnya sistem kehadiran berbasis sidik jari (finger print) dan bagaimana BKPSDM menangani ketidakhadiran ASN.
“Kami bukan ingin menghukum. Melalui sistem ini, kami ingin memastikan bahwa seluruh ASN dalam kondisi baik, serta menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Notifikasi ketidakhadiran bukan bentuk hukuman, tapi wujud kepedulian,” jelas Desriana Nurul Qudriah, S.E.
Dalam episode tersebut, disimulasikan pula notifikasi sistem kehadiran yang ditujukan bagi ASN yang tidak terdeteksi pada finger print, ada kalanya kita terlambat masuk kerja, atau bahkan tidak terekam di finger print. Bisa jadi karena terlambat, sakit, atau kendala teknis. Nah, tugas BKPSDM bukan untuk menghukum, tapi mengingatkan dan mendampingi. Saat laporan keterlambatan atau ketidakhadiran masuk ke sistem, BKPSDM akan mengirimkan pemberitahuan resmi kepada ASN yang bersangkutan.
“Ding! Sahabat ASN, kami mencatat kamu belum terdeteksi hari ini. Apakah kamu baik-baik saja?”
Kurang lebih seperti itulah kalimatnya. Kita ingin menyampaikan bahwa ini bukan surat cinta yang menyeramkan, tapi sinyal perhatian dari sahabatmu di BKPSDM. ASN juga diberi ruang untuk menyampaikan klarifikasi terkait keterlambatan atau ketidakhadiran. Klarifikasi ini sangat penting untuk keakuratan data dan evaluasi pembinaan pegawai. Podcast ditutup dengan ajakan reflektif dari host dan narasumber, bahwa disiplin bukan soal hukuman, melainkan cerminan profesionalisme dan kepedulian terhadap pelayanan publik.
“BKPSDM hadir bukan sebagai wasit yang meniup peluit keras-keras, tapi sebagai sahabat yang peduli,” tutup narasumber.
(BKPSDM-Faidhoh)